Safari Ramadhan Ke Jatim, Kapolri Ajak Ulama dan Seluruh Elemen Masyarakat Jaga NKRI
Kunjungan Kapolri Jendral Polisi Drs. HM.Tito Karnavian MA.,Ph,D, ke Pondok Pesantren Bumi Sholawat Lebo Sidoarjo Jawa Timur sebagai kegiatannya Safari Ramadhan, Sabtu (10/7/2017).
Dengan disambut oleh Pemilik juga pemangku Ponpes (Pondok Pesantren) tersebut yakni KH. Agus Ali Masyhuri,Nampak Kapolri satu baris duduk dengan para pejabat seperti Pangdam V Brawijaya dan pejabat lain nya, juga para kiyai se Jawa timur,Gubernur Jatim H.Soekarwo dan Kapolda Jatim Irjen Drs. Machfud Arifin beserta Kapolres jajaran nya juga datang .
Dalam acara yang bertajuk “MENJUNJUNG NILAI-NILAI KEMANUSIAAN DAN MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN NKRI”, tersebut Hadir juga para Tokoh Ulama se-Jatim, Forkopimda, Bupati/Walikota, Forum Rektor serta Santri se-Jatim.
Gubernur Jatim Sukarwo merasa senang dengan safari Ramadhan yang dilakukan Jenderal Tito ke Ponpes Jawa timur mengingat, peran pondok pesantren sangat besar dalam perjuangan dan pembangunan bangsa. Di antaranya, saat berjuang mempertahankan kemerdekaan dengan resolusi jihad pada 10 Nop 1945 lalu,”
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dalam sambutan nya,mengaku terasa sejuk ketika hadir di Pesantren Bumi sholawat atau umumnnya di Jawa Timur ini yang juga derah yang mempunyai Sejarah besar untuk bangsa indonesia .
“Saya merasa adem bisa hadir di sini, Kalau negara kita aman maka semuanya jadi nyaman. Sekarang ini kita mulai mengerahkan kebhinekaan untuk keutuhan NKRI.” Harap nya.
Kapolri Jenderal Pol Drs M. Tito Karnavian MA, Ph.D Berpidato didepan para Tokoh Ulama dan Ulama Jawa timur
Karenanya, lanjut Tito, patut disyukuri, bahwa di negara ini, yang rakyatnya mayoritas muslim sangat aman. Tidak sampai terjadi seperti negara lain yang bertikai karena fraktor SARA (suku, agama dan keturunan). “Kebhinnekaan kita harus tetap kita jaga, demi tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, mari kita dukung pembangunan perekonomian oleh pemerintah yang bertujuan untuk memperkecil jurang antara yang kaya dan yang miskin, demi tercapainya kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur,” jelasnya.
Tito juga menambahkan, Kebhinnekaan harus tetap dijaga, demi tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. “mari kita dukung pembangunan perekonomian oleh pemerintah yang bertujuan untuk memperkecil jurang antara yang kaya dan yang miskin, demi tercapainya kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur .” Harap nya
Negara-negara lain banyak yang menyanjung Indonesia, karena dari keberagaman Suku ,agama dan Budaya selama 72 tahun ini bangsa Indonesia masih tetap utuh menjaga keberadaan NKRI. Memang, diakui Tito, ada gejolak yang bisa mengancam, memecah dan menimbulkan permusuhan, namun bisa teratasi. “Untuk itu Para tokoh agama, masyarakat dan unsur lainnya untuk tetap menjaga persatuan dan keutuhan NKRI, mari kita jaga bangunan NKRI untuk selamanya,” imbuh Kapolri.
Diakhir dengan acara Kapolri dan gubernur membagikan bingkisan dan santunan kepada fakir miskin dan anak-anak yatim piatu yang hadir dan ditutup dengan tausyiah KH.Agoes Ali Masyhuri dan pembacaan doa dari para kiai.