PONOROGO – Bukan hanya Polisi sebagai sahabat anak yang biasanya memberikan edukasi mengenai keselamatan berlalu lintas, bahaya narkoba, dan pencegahan kenakalan remaja, yang dilakukan oleh Polres Ponorogo.
Namun hal berbeda juga dilakukan oleh Satlantas Polres Ponorogo kepada anak-anak sebagai wujud kepedulian dalam melestarikan seni dan budaya di kota reog ini.
Salah satu bentuk kepedulian itu, anggota Satlantas Polres Ponorogo memberikan pelatihan kesenian Reog kepada anak-anak dari Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Tuna Netra Ponorogo di Jl. Ukel gg ll No. 7 Kel. Kertosari Kec. Babadan.
Hal ini dilakukan dalam upaya menjaga kelestarian budaya Indonesia khususnya di Kabupaten Ponorogo.
Kasatlantas Polres Ponorogo AKP Ayip Rizal bersama Drs. Imam Fauzan menyaksikan langsung pelatihan yang diberikan oleh Briptu Luhur Ainul Fikri kepada 15 peserta anak-anak dari LKS Tuna Netra.
“Pelatihan diberikan kepada anak-anak bagaimana memainkan alat-alat musik reog mulai dari, kendang, gong, kenong, sompret, angklung, ketipung dengan alat peraga seperti dadak merak dan pentulan,” ujar AKP Ayip Rizal,Kamis (29/9/22)
Kasatlantas menambahkan bahwa pelatihan kesenian Reog Ponorogo ini sudah berlangsung selama 5 bulan.
“Kegiatan pelatihan terhadap anak-anak LKS Tuna Netra rutin dilakukan setiap hari Jumat mulai pukul 15.00 wib sampai selesai,” tambah AKP Ayip Rizal.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kapolres Ponorogo AKBP Catur Wibowo mengungkapkan bahwa pihaknya mengapresiasi kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh anggotanya tersebut.
“Selain melaksanakan tugas sehari – hari sebagai anggota Satlantas, Briptu Luhur juga memberikan pelatihan seni Reog kepada anak – anak yang notabene menyandang disabilitas untuk melestarikan budaya lokal yaitu seni Reog,” ujar AKBP Catur.
Kapolres Ponorogo ini berharap dengan adanya kegiatan pelatihan kesenian reog Ponorogo tersebut dapat terus menjaga budaya bangsa Indonesia. (*Hms19*)