Polres Batu – Ngopi bareng Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, dan Ketua NGO (Non Gaverment Organization), YUA (Yayasan Ujung Aspal) Jawa Timur, Alex Yudawan, bersama tokoh masyarakat Desa Pesanggrahan, juga hadir beberapa pejabat Kota Batu, di Cafe Taman Pinus, Jalibar (Jalur Lintas Barat), Desa Oro – Oro Ombo, Kec. Batu, Kota Batu, Sabtu (20/8/2022) malam.
Dalam kesempatan itu, Oskar Samsuddin, bukan hanya sekedar ngopi bareng tetapi juga bersilaturahmi kepada masyarakat, yang bertujuan untuk menjalin ukhuwah islamiah dan menambah keakraban kepada masyarakat tentunya.
Acara ngopi bareng tersebut, dihadiri oleh Sekretaris Satpol PP Kota Batu Arief Rachmat Ardyasana, Anggota Komisi A DPRD Kota Batu Jatmiko, Ketua Komisi B DPRD Kota Batu Hari Danah Wahyono, Owner Cafe Pinus Nyoto Sumartono, toko masyarakat Kota Batu, warga Desa Pesanggrahan, dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Hijau Lestari Indonesia.
Tentunya, Kapolres juga didampingi oleh Pejabat Umum Polres Batu yaitu Kasat Bimas Iptu Dwi Jatmiko, Kapolsek Kota Batu AKP Endang Iriani, Babinkamtibmas Desa Oro – Oro Ombo, dan anggota Lantas Polres Batu.
Tanpa terasa waktu semakin malam udara semakin dingin. Sehingga dinginnya angin malam tidak dirasakannya, lantaran situasi ngopi bareng sembari berdiskusi tampak gayeng. Masyarakat semakin antusias, untuk saling bercengkrama, dan saling bertatapan muka.
Ketua NGO YUA Jatim, Alex Yudawan berharap agar situasi di Kota Batu saat ini tetap kondusif. Apa lagi diwaktu dekat ini proses Pilkades serentak lima (5) desa dapat berjalan dengan lancar, yang sesuai peraturan perundang undangan.
Disampaikan juga, dari Ketua Pemantau Pilkades Kota Batu, Eko Sugiono dari lima (5) desa tersebut yaitu empat (4) dari Kec. Bumiaji, dan satu dari Kec.Batu, dan yang paling memanas di Kota Batu saat ini di Desa Pesanggrahan.
“Saya berharap, Pilkades serentak Kota Batu, di lima Desa itu dapat terlaksana semuanya tanpa harus ada keributan. Sehingga, suasana dapat tercipta kondusif, aman, nyaman, damai, dan saling berdampingan. Karena ini adalah salah satu bentuk edukasi politik bagi masyarakat,” tandasnya, juga warga Desa Pesanggrahan
Waktu yang sama, Suhardono Frans, Sekretaris Pemantau Pilkades Kota Batu juga menyampaikan, terkait dengan rumor yang berkembang dimasyarakat terkait putusan sela dari PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara), masyarakat diminta untuk tenang dan tidak boleh gegabah.
“Seharusnya dari Ketua Panitia Pilkades, lebih dijelaskan kepada masyarakat terkait dengan putusan sela yang sebenarnya mekanisme seperti apa. Selain itu, masyarakat juga menyikapi perkara nilai dan bobot dari calon yang lolos dan yang tidak diloloskan sehingga sebagian dari masyarakat timbul rasa kurang puas,” bebernya.
Sekretaris Satpol PP Pemkot Batu, Arief Rachmat Ardyasana menambahkan, intinya Pilkades sudah diatur di dalam undang – undang. Akan tetapi terhadap para calon, dari Desa Pesanggrahan penilaiannya dari calon urutan lima (5) dan enam (6) ada selisih yaitu ada di pengalaman.
“Kita sudah beberapa kali pertemuan dengan warga, sampai pada waktu itu saya fasilitasi untuk bertemu dengan Walikota Batu, Dewanti Rumpoko. Supaya tidak muncul atau timbul dibelakang hari rasa kekhawatiran itu terjadi, yaitu tindakan anarkis dari kedua kubu. Dan Alhamdulillah, dari kedua belah kubu itu antara yang pro dan yang kontra tidak sampai terjadi anarkis,” tegasnya.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan, terkait isu di masyarakat Desa Pesanggrahan saat ini bahwa Pilkades Pesanggrahan akan ditunda, isu itu semakin santer. Sedangkan menurut peraturan dan perundang – undangan, dari panitia Pilkades Pesanggrahan tahapan – tahapan itu harus tetap berjalan.
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin menyampaikan, dirinya sudah berkunjung kepada tokoh – tokoh masyarakat Kota Batu dan ulama, baik dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) maupun dari tokoh Muhammadiyah. Selain itu, ia juga berkunjung ke PP (Pemuda Pancasila), dan Pejabat Forkompinda Pemkot Batu, juga ke yang lainnya.
“Selama kurang lebih dua (2) bulan ini saya sudah keliling, paling tidak sudah mempunyai perwakilan dari masyarakat, dan dari elemen masyarakat itu saya dapat mengenalkan diri. Minimal saya dapat berbelanja masalah dimasyarakat, untuk mendeteksi dini juga cegah dini, dari aksi tindakan kriminalisasi dan semuanya dapat di cegah,” tutur bapak tiga (3) anak ini, kepada Media.
Menurutnya, dalam sekup saya sebagai aparat terkait dengan pemeliharaan Kamtibmas, Polri tidak mungkin dapat mencegah sendiri tanpa ada bantuan dari masyarakat. Sehingga diharapkan Kota Batu, dapat tercipta kondisi yang kondusif, aman, tentram, damai dan sejahtera.
“Saya berharap, Kota Batu dapat tercipta kondusif. Sehingga masyarakat Kota Batu, bisa merasakan kenyamanan, damai dan sejahtera. Terkait putusan sela harus benar-benar orang yang paham dan fasih. Masyarakat diminta untuk tidak mudah diprovokasi, dan masyarakat harus lebih berhati-hati. Karena edukasi politik itu sangat penting. Masyarakat diminta untuk menganalisa dulu, segala sesuatu terkait kabar yang datang, belum tentu kebenarannya,” tandas, mantan Kasat Lantas ini, sembari tersenyum ramah.